Sudah 110 Rumah Hilang Akibat Banjir di Manado

Kerugian akibat banjir bandang yang melanda Kota Manado, pada Rabu lalu, 15 Januari 2014, masih terus dihitung.Sejauh ini sudah ada 5 orang yang meninggal dan puluhan ribu orang harus mengungsi.

Kerugian material juga tak sedikit. Hingga Sabtu ini, 18 Januari 2014, data di Posko Penanggulangan Bencana Kota Manado menyebutkan, sudah 110 rumah yang hilang akibat banjir bandang.


Rumah hilang dalam hal ini berarti rumah tersebut tak kelihatan lagi atau hilang tak berbekas setelah banjir bandang itu surut. Namun, angka di atas diperkirakan masih akan terus melonjak dengan drastis, mengingat laporan dari Kelurahan Ternate Tanjung sebagai kawasan terparah terkena dampak banjir bandang ini belum masuk.

Hal ini dikarenakan warga dan aparat pemerintah masih sibuk membersihkan kotoran lumpur dari akses jalan masuk ke kelurahan tersebut. Pantauan Tempo, lumpur akibat banjir sendiri mencapai lutut orang dewasa.

Wakil Walikota Manado Harley AB Mangindaan mengatakan,  untuk sementara data yang masuk menyebutkan angka Kecamatan Wanea tepatnya daerah Karombasan dan Pakowa yang kehilangan rumah terbanyak.

"Di Kecamatan Wanea ada 40 rumah yang hilang disapu banjir. Di Kecamatan Tikala ada 3, Tikala Ares 1 dan Kelurahan Singkil sebanyak 6," kata Mangindaan. "Masih ada data yang belum masuk seperti di Kampung Ternate, Ternate Tanjung, Karame dan Paal IV serta Taas."

Mangindaan menyebutkan, untuk rumah yang hilang tersebut, pemerintah masih mencarikan solusi terbaik, baik  berupa pergantian material atau akan direlokasi ke daerah yang baru.

"Tapi yang juga menjadi kendala, rata-rata rumah yang hilang itu berada di bantaran sungai. Tapi karena ini bencana nasional, ya kita upayakan yang terbaik untuk masyarakat," kata Mangindaan kembali.

0 komentar:

Posting Komentar